Kamis, 26 Desember 2013

Usaha Ternak Ayam Kampung di Kota Semarang dan Pemilihan Pakan untuk Ternak

Usaha Ternak Ayam Kampung di Kota Semarang dan Pemilihan Pakan untuk Ternak
Unggas merupakan hewan yang paling sering dijumpai oleh manusia. Salah satunya adalah ayam. Ayam yang paling dikenal di kota Semarang yaitu ayam buras atau yang lebih dikenal dengan nama ayam kampung. Ayam buras atau ayam kampung, merupakan salah satu sumber  daya peternakan yang telah lama dimiliki oleh warga Indonesia terutama warga Semarang. Dalam pemeliharaan ayam kampung faktor yang terpenting adalah pemilihan pakan untuk ternak. Hampir 60-80 % dari komponen ternak perlu dipatok untuk pengadaan pakan ini. Biaya pakan ini bisa kita tekan dengan cara menggunakan bahan pakan yang berharga dan  lebih mewah namun mempunyai nilai gizi sama atau lebih dengan pakan ternak yang telah ada sebelumnya.
Salah satu caranya adalah dengan menyusun sendiri ransum pakan ternak dengan menggunakan bahan-bahan yang ada di sekitar kita. Selain lebih menghemat biaya pakan, cara ini juga dapat mempertahankan produksi ternak serta mendatangkan keuntungan bagi ternak.
Ø  BAHAN MAKAN UNTUK PAKAN
Agar memperoleh bahan pakan yang bermutu dan tersedia setiap saat maka diperlukan bahan makanan yang baik dan berasal dari nabati, hewani, atau limbah pertanian seperti :
  • Jagung; dedak halus; ampas kelapa; ubi kayu; beras mentah/gabah; dll. (sumber nabati).
  • Kacang hijau; kedelai; bungkil kalapa; bungkil kedelai; ampas tahu; dll. (sumber protein).
  • Tepung ikan; bekicot; cacing tanah; ulat; kumbang, dll (sumber hewani).
  • Tepung tulang; tepung karang (bahan mineral);
  • Daun lamtoro; daun turi; daun kangkung; rumput alam; daun ubi kayu, daun bayam, dll ( bahan asal hijauan ).
Ø  BEBERAPA FORMULA PAKAN AYAM BURAS
 Formula pakan yang diberikan peternak beraneka ragam, dan pemberiannyapun disesuaikan dengan ketersediaan bahan makanan pada daerah tempat tinggalnya. Untuk wilayah kota Semarang dengan cara menyajikan 2 buah Rakitan Paket Teknologi Pembuatan Pakan Ternak Ayam Buras, yang direkomendasikan dalam rangka peningkatan produksi ayam buras,
a. Formula pakan ayam buras
1. Jagung :                   35 %
2. Kedelai :                  20 %
3. Bekatul :                  30 %
4. Tepung ikan :          10 %
5. Tepung gamal :        3 %
6. Kapur :                    1 %
7. Minyak kelapa :      1 %

Daun gamal dikeringkan, dihancurkan, digiling, dicampur dengan bahan ransum sesuai komposisi.
- Biaya pakan : Rp. 2.400 / kg
- Konsumsi ransum optimal 58,47 gr/ekor/hari
- Konservasi ransum : 3,54 gr/ekr/hari
- Umur anakan ayam 10 -60 hari
- Sistem pemeliharaan intensif
- Skala minimal 100 - 150 ekor
- Penambahan bobot badan 16.52 gr/ekor/hari
- R/C : 2,35
b. Komponen Paket Teknologi Ampas Sagu
1. Jagung :                               65 %
2. Bungkil Kedelai :                24 % ;
3. Tepung ikan :                      5 %
4. Ampas sagu :                       5 %
5. Kapur :                                0.5 %
6. Minyak kelapa :                   0.5 %
Limbah sagu dikeringkan, digiling, dicampur merata dengan pakan sesuai komposisi.
- Biaya pakan Rp. 2.400/kg
- Konsumsi ransum optimal 56.01 gr/ekor/hari
- Konversi ransum : 3,9 gr/ekor/hari
- Umur anakan ayam : 10 - 60 hari
- Sistem pemeliharaan, serta skala minimalnya seperti pada butir “a” diatas
- Pertambahan bobot badan : 14,34 gr/ekor/hari, dengan R/C = 1 : 6
Ø  CARA PEMBERIAN PAKAN
Pemberian pakan ayam buras yang perlu diperhatikan adalah menghindari pakan berhamburan dari wadahnya, dengan cara mengisinya hanya separoh hingga 2/3 bagian ke dalam tempat makanan yang diberikan. Dapat juga pakan dicampur sedikit air hingga membentuk bubur. Pakan diberikan minimal 2 kali sehari yaitu pada pagi hari dan petang hari, air minum perlu disediakan secara tidak terbatas.
Sumber: Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kota Semarang tahun 2011



Tidak ada komentar:

Posting Komentar