Pengolahan
Jerami Padi Sebagai Pakan Ternak Sapi
Sapi merupakan hewan yang memproduksi daging
paling banyak di kota Semarang. Data statistik Dinas Peternakan dan Kesehatan
Hewan tahun 2010 menyatakan bahwa jumlah karkas yang dihasilkan sapi potong di
Semarang sejumlah 2.872.467,4 juta/ekor.
Untuk menghasilkan jumlah daging yang banyak dan bermutu, sapi memerlukan pakan
yang baik pula. Salah satu jenis pakan sapi yang paling banyak ditemui di kota
Semarang yaitu jerami padi. Jerami padi
merupakan limbah pertanian yang sangat potensial untuk dijadikan sebagai pakan ternak.
Besarnya potensi jerami padi sebagai pakan ternak tercermin dari besarnya
produksi jerami padi tersebut.
Jerami padi bila digunakan sebagai pakan ternak
memiliki kelemahan-kelemahan antara lain : Kadar protein kasar rendah, kadar
serat kasar, lignin dan silika tinggi, kadar mineral rendah, kecernaannya
rendah serta palatabilitasnya rendah.
Pemanfaatan jerami padi sangat bervariasi antara
lain :
• Sebagai pakan baru mencapai 31-39%
• Dibakar atau dikembalikan ketanah 36-62%
• Untuk Industri / lainnya 7-16%
Upaya Peningkatan
Kualitas Jerami Padi
Agar jerami padi dapat digunakan sebagai pakan
ternak perlu ditingkatkan kualitasnya dengan : 1. memperbaiki nilai nutrisi dan kecernaan,
2. mengoreksi
defisiensi jerami dengan menambahkan nitrogen atau mineral,
3.
meningkatkan ketersediaan energi
4. meningkatkan
konsumsi dengan cara memperbaiki palatabilitas,
Untuk itu diperlukan suatu teknologi untuk
peningkatan kualitas jerami padi sebagai pakan ternak.Teknologi yang diperlukan
haruslah : Mudah dan praktis serta ekonomis
Jerami padi yang telah diolah harus lebih murah
atauminimal tidak lebih mahal dari pakan lain dengan nilai gizi yang setara.
·
Peralatan yang digunakan tidak mahal atau yang telah dimiliki oleh
peternak
·
Bahan yang digunakan harganya tidak mahal.
AMONIASI JERAMI
Proses amoniasi dengan menggunakan larutan urea
berperan untuk :
Ø Menghidrolisa ikatanlignin-selulosa.
Ø Menghancurkan ikatan hemiselulosa.
Ø Memuaikan atau mengembangkan seratselulosa
sehingga memudahkan penetrasi enzim selulosa.
Ø Meningkatkankadar nitrogen sehingga kandungan
protein kasar juga meningkat
MANFAAT AMONIASI
1. Memperkaya kandungan protein 2sampai 4 kali
lipat dari kandungan protein semula
2. Meningkatkan daya cerna.
3. Meningkatkan kuantitas konsumsi pakan
CARA PEMBUATAN
1. Jerami padi ditimbang dan
dipotong-potong/ dicacah (5-10 cm)
2. Ditambahkan urea sebanyak 6 % dari
bobot jeramipadi yang digunakan
3. Disiapkanair bersih sebanding dengan
jumlah jerami padi yang digunakan (30% airdigunakan untuk melarutkan urea)
4. Silo (dapat berupalubang di tanah, drum, atau
plastik besar) sebelum jerami ditumpuk alas padadasar wadah diberi plastik.
5. Masukkan jerami padi ke silo membentuk
lapisan setebal 20 cm,disemprot dengan larutan urea secara merata. Jerami padi
disusun dan membentuktumpukan ke atas.
6. Ditutup dengan rapatmenggunakan plastik dan
disimpan selama empat minggu.
7. Setelah penyimpanan, tutupdibuka dan jerami
padi amoniasi dapat digunakan sebagai pakan ternak ruminansia.
PENGOLAHAN JERAMI PADI SECARA BIOLOGIS
Adalahpengolahan jerami padi dengan
memanfaatkankoloni mikroba tertentu untuk proses fermentasi jerami padi,
misalnya starbio.
CARA PEMBUATAN
Jerami padi ditumpuk 30 cm, kalau
perlu diinjak-injak lalu ditaburi urea dan starbio masing-masing 0.6 %/berat
jeramipadi dan kemudian disiram air secukupnya mencapai kelembaban 60 %,
dengantanda-tanda jerami padi diremas, apabila air tidak menetes tetapi tangan
basahberarti kadar air mendekati 60 %.
1. Tahapan point tersebut diulangihingga
ketinggian mencapai ketinggian tertentu (minimal 1,5 meter).
2. Tumpukan jerami padidibiarkan selama 21 hari
dan tidak perlu dibolak-balik.
3. Setelah 21 hari jerami padi dibongkar laludiangin-anginkan
atau dikeringkan.
4.Jerami padi diberikanpada ternak sapi atau
dapat disimpan sebagi stok pakan.
Sumber : Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Jawa Tengah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar